NELAYAN KETRO MAKSIMALKAN PENGGUNAAN KERAMBA

wd ketroTANON – Terkait dengan elevasi air di Waduk Ketro sejumlah nelayan memaksimalkan penggunaan keramba apung. Elevasi waduk yang berlokasi di Kecamatan Tanon ini mengalami peningkatan seiring datangnya musim hujan. Yakni mencapai 98,6 meter dengan kapasitas volume air 2.391.600 meter kubik.

Menurut Petugas UPT Pengairan Utara bengawan Solo di Tanon, Jamal, Waduk Ketro mampu mengairi 284 hektare areal persawahan di wilayah Tanon. Sedangkan Bendungan Buduran yang di bagian hilir waduk, mampu mengairi 608 ha. Total areal persawahan yang dialiri mencapai 892 ha. Selama ini Waduk Ketro mengaliri beberapa desa yang termasuk daerah tadah hujan.

Disamping berfungsi sebagai pengairan, warga sekitar memanfaatkan persediaan air yang melimpah sebagai tempat pengembangbiakan ikan. Biasanya ikan yang digemari masyarakat berupa ikan nila merah. Jenis ini dipilih para nelayan karena harga jual ikan yang diatas rata-rata. Nelayan sekitar seringkali memaksimalkan tingginya elevasi dengan membuat keramba apung.

Jamal menambahkan, penyebaran benih ikan yang dilakukan warga mencapai 1000 bibit per warga. Ada sekitar 15 warga yang memaksimalkan penggunaan keramba apung di tempat ini. Kendala yang dihadapi warga diantaranya mahalnya harga pakan ikan, namun secara umum masih meraup untung. “Setidaknya pemaksimalan keramba ini mampu menambah sumber pendapatan,” pungkasnya. (nova humas)

Leave a comment